Survei Ini Sebut Masyarakat Bisa Terima Jokowi Naikkan Harga BBM
Berdasarkan survei ANZ-Roy Morgan yang dikutip Minggu (30/11/2014), keyakinan konsumen pada November 2014 tercatat sebesar 161,4. Naik 3,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya, dan 7,1 poin lebih tinggi dibandingkan November 2013.
Mengenai keuangan pribadi, kini 50% dari masyarakat Indonesia menyatakan bahwa keuangan keluarga mereka kini 'lebih baik' dibandingkan setahun yang lalu. Hanya 9% yang menyatakan keuangan keluarga 'lebih buruk'.
Juga, 75% masyarakat memperkirakan bahwa keuangan keluarga akan 'lebih baik' di waktu yang sama di tahun depan. Hanya 3% yang memperkirakan keuangan keluarga akan 'lebih buruk'.
Mengenai ekonomi Indonesia, 88% masyarakat memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami 'masa yang baik' secara finansial selama jangka waktu 12 bulan ke depan. Hanya 11% memperkirakan 'masa yang buruk' secara finansial.
Kemudian, 94% masyarakat memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami 'masa yang baik' secara ekonomi selama jangka waktu 5 tahun ke depan. Hanya 6% yang memperkirakan 'masa yang buruk' secara ekonomi.
Glenn Maguire, Kepala Ekonom ANZ untuk Asia Timur, ASEAN, dan Pasifik, mengatakan bahwa konsumen Indonesia melihat ke masa depan dengan cukup tenang. Padahal, harga BBM naik dan suku bunga acuan (BI Rate) juga ikut naik.
Menurut Maguire, masyarakat Indonesia sepertinya sudah menerima alasan Jokowi menaikkan harga BBM. Bahkan masyarakat sudah sedikit lega bahwa perdebatan soal subsidi BBM bisa diselesaikan. Penggunaan dana hasil dari penghematan subsidi juga akan terlihat dalam beberapa waktu depan.
"Sejauh ini, masyarakat Indonesia terus merespons secara positif terhadap apa yang dikatakan atau dibuat oleh Jokowi," kata Maguire.
Sumber: Detik.com
Surveinya gak ada yg dilakukan di pelosok daerah ya?
Comments
Post a Comment