Kelas Menengah Tumbuh, Astra International Rambah Bisnis Properti

VIVAnews - PT Astra International Tbk berencana merambah sektor bisnis properti sebagai upaya untuk mengantisipasi ledakan jumlah kelas menengah Indonesia yang terus tumbuh.

"Bisnis di properti belum menjadi indikasi bahwa kami akan masuk secara besar-besaran pada sektor ini. Fokus utama tetap di existing business yang sudah ada," kata Chief Group Treasury and Investor Relations Astra International, Iwan Hadiantoro, di Bogor, Jawa Barat, Jumat 28 November 2014.


Seperti diketahui, selama ini bisnis yang dijalani Astra International adalah otomotif, keuangan, alat berat dan pertambangan, agrobisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.


Iwan mengatakan, strategi pengembangan bisnis ke sektor properti dinilai sangat menarik, terkait dengan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinamika sosial yang berkembang positif.


"Masuk ke sektor ini menarik bagi Astra, karena kelas menengah terus tumbuh dan adanya tren rumah vertikal di kota besar," imbuhnya.


Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan tiga tower gedung pencakar langit di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta dengan nilai investasi senilai US$600 juta.


"Kami memanfaatkan lahan seluas tiga hektare untuk membangun office tower Menara Astra dan apartemen," tuturnya.


Lebih lanjut, Iwan menyebutkan, proyek ini akan rampung pada 2017 mendatang, bahkan untuk unit-unit apartemen sudah laku terjual hingga mencapai 80 persen.


"Apartemen ini ada 500 unit, sisa 20 persennya diperkirakan laku di 2017. Sejauh ini pembangunan berjalan baik," ujarnya.


Menurut Iwan, ekspansi bisnis ke sektor properti ini tidak terlepas dari hasil kajian manajemen perusahaan yang memproyeksikan bahwa proyek pengembangan perkantoran dan hunian vertikal akan terus bertumbuh.


"Kalau bisnis kami ini bagus dan potensinya semakin besar, maka ini menjadi modal kami ke depan," tuturnya.


Selain itu, kata dia, strategi bisnis juga terkait dengan upaya perseroan untuk mengimbangi kinerja sektor otomotif yang sangat menonjol.


"Kami juga akan memanfaatkan land bank, selama ini untuk manufacturing di Sunter (Jakarta Utara), akan beralih ke komersial dan residensial," ujarnya.


© VIVA.co.id


http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...isnis-properti


makin banyak gan


Comments

Popular posts from this blog

[TRUE STORY] Surabayan Gigolo: Ternyata Si Tante tak Selalu Cari yg Jago di Ranjang

[ PANLOK Idaman ....] Sandra Dewi Tak Heran Ahok Galak dan Suka Marah

Pengakuan Para Gigolo Kelas Atas di Surabaya