(PENTING) Subsidi BBM vs Obligasi Rekap, BLBI dan Pajak BCA

Keputusan mencabut subsidi BBM oleh presiden Jokowi tempo hari menuai banyak kritik dari masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Bagi mereka keputusan menaikkan harga BBM dari Presiden Jokowi kurang tepat. Sebab, dengan naiknya harga BBM akan mempengaruhi harga pasar lainnya, harga kebutuhan pokok juga naik.


Menurut pemerintah, menikkan harga BBM merupakan langkah yang harus diambil. Alasan mencabut subsidi BBM sedikitnya ada dua hal. Yang pertama adalah fakta bahwa subsidi BBM tidak efektif karena orang-orang kaya pun justru yang paling banyak menikmati BBM bersubsidi. Yang kedua mencabut subsidi BBM dimaksudkan untuk menghemat APBN.


Jikalau memang demikian maka memang tidak ada yang salah dengan pengambilan langkah politik dari Jokowi.


Namun ada beberapa opsi sebenarnya yang bisa diambil untuk memangkas pengeluaran tidak penting dari APBN ketimbang menaikkan harga BBM. Salah satunya yang sedang saya cermati adalah pengeluaran negara untuk membayar bunga obligasi rekap BLBI.


Untuk membayar obligasi rekap BLBI, pemerintah sedikitnya harus merogoh kocek sebesar Rp 60 T tiap tahunnya.


Menjawab dua pertimbangan penaikkan harga BBM diatas, menurut saya yang tidak tepat sasaran bukanlah subsidi BBM melainkan pembayaran bunga obligasi rekap BLBI. Karena bagaimanapun juga Subsidi BBM tetap dapat dinikmati rakyat kecil, beda halnya dengan obligasi rekap BLBI yang hanya dinikmati oleh bankir.


*Bagi yang belum mengenal betul obligasi rekap dan BLBI silakan kunjungi tulisan saya BLBI Rugikan Negara Rp 1.030.


Obligasi rekap adalah kebijakan tambahan dalam menyempurnakan skema BLBI. Langkah tersebut diambil pemerintah guna menyehatkan perekonomian melalu perbankan yang jatuh akibat adanya krisis moneter 98. Namun, sejak 2003 oleh Boediono ketika beliau menjabat sebagai gubernur BI obligasi rekap menjadi memiliki bunga dengan besaran bunga tiap tahun dengan kisaran 13-14%, dengan masa jatuh tempo selama 10 tahun. Jadi apabila total obligasi rekap Rp 430 T dengan jangka waktu 10 tahun, maka bunga yang harus dibayar APBN adalah sejumlah Rp 600 T. Jadi total negara merugi Rp 1030, T karena BLBI.


Sampai tahun 2013 (masa jatuh tempo 10 tahun pembayaran obligasi rekap sejak 2003) negara telah mengeluarkan dana sebesar Rp 600 T untuk membayar bunga dari obligasi rekap BLBI. Itu hanya untuk pembayaran bunganya saja. Sedangkan untuk BLBI sendiri negara telah merogoh kocek sebesar Rp 430 T. Jadi total hingga tahun 2013, negara telah mengambil dana sebesar Rp 1.030 T dari APBN untuk dibayarkan kepada bankir-bankir penerima BLBI.


Jadi menurut saya, bukan subsidi BBM yang perlu dihilangkan melainkan pembayaran obligasi rekap BLBI lah yang perlu di-stop. Sebab biarpun kurang tepat sasaran, subsidi BBM tetap dapat dinikmati oleh rakyat kecil.


Beberapa bulan lalu KPK membuka penyidikan terhadap kasus pajak BCA. Kasus yang telah merugikan pendapatan negara dari sektor pajak sebesar Rp 365 M itu juga terkait dengan kisruh skandal BLBI. Besaran nilai pajak yang tidak dibayarkan oleh BCA sebesar Rp 365 M itu adalah hasil hitungan dari nilai transaksi Non Performance Loan Bank BCA dengan total Rp 5,7 T. Angka tersebut adalah hasil NLP pada tahun 2003 dimana BCA menerima pendapatan dari obligasi rekap BLBI.


Oleh sebab itu, seharusnya kasus pajak BCA dapat digunakan sebagai pintu gerbang dalam membongkar Skandal BLBI. Apabila negara ingin berhemat APBN, maka baiknya skandal BLBI harus segara dibongkar.


Sumber:


Blunder dan malapetaka terbesar terkait BLBI


Obligasi Rekap Perbankan Gerogoti APBN Rp1.360 T


Kasus BLBI Menjadi PR yang Harus Dituntaskan


Dana Kenaikan BBM Jangan untuk Subsidi Obligasi Rekap BLBI






Comments

  1. SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[TRUE STORY] Surabayan Gigolo: Ternyata Si Tante tak Selalu Cari yg Jago di Ranjang

[ PANLOK Idaman ....] Sandra Dewi Tak Heran Ahok Galak dan Suka Marah

Pengakuan Para Gigolo Kelas Atas di Surabaya