Pengakuan Para Gigolo Kelas Atas di Surabaya

Sering Dipakai Artis Ibukota yang Dikenal Macho

OM-om yang menjadi pelanggan para gigolo di Surabaya memang terdiri dari berbagai profesi. Yang jelas, dompet mereka lumayan tebal. Bahkan, salah satu “kucing”, sebutan lain gigolo bernama Steven (nama samaran) mengaku pernah mendapatkan pelanggan artis ibukota.

Biasanya, kata dia, artis yang memakai jasanya itu adalah selebritis yang sedang ada pekerjaan di Surabaya. Tentu saja dia tak menyebut siapa nama-nama artis yang pernah memakai jasanya.


“Yang jelas, mulai artis yang dikenal macho sampai dengan anggota boyband yang chub(sebutan gay berbadan tambun),” ujar Steven.


Sejak mendapatkan penghasilan dari profesinya itu, Steven bisa membayar kuliah dengan lancar, tinggal di apartemen dengan sewa Rp 110 juta per tahun, dan sering berlibur keliling Indonesia maupun luar negeri.


Ajukan Syarat Pada Klien Sebelum “Dipakai”


MESKI menerima klien tanpa membedakan jenis kelamin, gigolo papan atas Suabaya ini meminta sejumlah persyaratan sebelum setuju menyerahkan dirinya. Richard (nama samaran), selalu meminta untuk menggunakan karet pengaman.

Dia juga tidak mau diminta eksplorasi aneh-aneh.


“Saya juga rutin melakukan general checkup,”ucap Richard.

Menurutnya, pengajuan syarat menggunakan karet kepada pelanggannya dan rutin memeriksakan kesehatan bertujuan untuk menjaga kualitasnya. Selain itu cara itu berguna untuk memastikan agar dirinya tak terkena penyakit seks menular (PSM).


Seperti diberitakan sebelumnya, pekerjaan sebagai gigolo alias “kucing” sangat menggiurkan bagi Richard. Bermodalkan ketampanan dengan badan proporsional yang dibalut bau parfum kelas A, membuat Richard termasuk gigolo papan atas di Surabaya.(ina/ayi/mas)


Sudah Bukan Zamannya Arisan Tante-tante, Tapi Om-om


BEBERAPA gigolo di Surabaya mengaku lebih sering mendapat “job” untuk memuaskan om-om. Bahkan, menurut Steven (nama samaran) yang berprofesi sebagai “kucing”, sebutan lain gigolo, dirinya pernah diperbutkan sebagai hadiah dalam arisan para lekaki ganteng.


“Sekarang sudah enggak zaman arisan tante-tante, tapi om-om," ucapnya pria 24 tahun itu, lantas meringis.


Karena bersikap profesional Steve mengaku siap memuaskan siapapun pelanggannya. Bahkan saat dipakai om-om, dia siap menjadi top (laki-laki) atau bottom (berperan jadi perempuan). Bahkan dia pernah diminta pelanggannya make up ala perempuan cantik. “Rasanya geli sendiri,” ujar dia.


Steven mengaku melakoni profesi itu sejak enam tahun lalu. Melalui seorang kenalannya, dia diajak menjelajah dunia malam Surabaya. Hingga sekarang dia dikenal sebagai twink (gigolo remaja) kelas atas. Tarif yang dipatoknya sama dengan gigolo pada umumnya di Surabaya. Short time Rp 500 ribu dan long time Rp 2 juta.


Menurut Steven, pelanggannya kebanyakan laki-laki berbagai usia dan profesi.(ina/ayi/mas


Comments

Popular posts from this blog

[TRUE STORY] Surabayan Gigolo: Ternyata Si Tante tak Selalu Cari yg Jago di Ranjang

[ PANLOK Idaman ....] Sandra Dewi Tak Heran Ahok Galak dan Suka Marah