Reformasi total sektor migas, siapa dirugikan?

Quote:Teten Masduki dan Chandra Hamzah Lengkapi Tim Pemberantas Mafia Migas


KATADATA – Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi melengkapi anggotanya dengan memasukkan nama Teten Masduki dan Chandra Hamzah. Kedua aktivis antikorupsi itu diharapkan dapat memberantas mafia migas.


"Tim ini butuh sejumlah nama yang memiliki reputasi. Kalau Teten dan Chandra Hamzah sudah kita kenal reputasinya,"


ujar anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Agung Wicaksono kepada Katadata.

Agung yang sebelumnya menjadi penasihat Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) menjelaskan timnya terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari akademisi, pemerintahan, BUMN, dan kementerian.


Fokus awal Tim Reformasi itu menguak seterang-terangnya apa yang terjadi dalam proses tender minyak di Pertamina. Anak usaha Pertamina, Pertamina Energi Trading Ltd (Petral) yang melakukan pembelian minyak dianggap kurang transparan. "Kami tidak tahu apa yang terjadi di Petral, yang tender siapa, siapa di belakangnya, beli harga minyak di harga berapa, spreadnya berapa," ujarnya


http://katadata.co.id/berita/2014/11...as-mafia-migas


Quote:Bahas Mafia Migas, Faisal Undang Dirut Pertamina



TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri puas dengan ditunjuknya Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru. Dia menyatakan, Dirut Pertamina yang baru memang sudah seharusnya berasal dari luar Pertamina. "Ini bukti bahwa setidaknya Dirut Pertamina yang baru tak dipengaruhi pihak tertentu," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 November 2014. (Baca : Harapan Jokowi kepada Dirut Pertamina Dwi Soetjipto)


Menurut Faisal, penunjukan Dwi Soecipto sebagai Dirut merupakan pertanda era baru dalam reformasi pemberantasan mafia migas. "Kuncinya jangan orang dalam Pertamina, karena orang dalam di board Pertamina yang lalu itu belepotan semua," kata dia. (Baca : Tiga Janji Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina)


Faisal mengatakan tengah bersiap mengagendakan pertemuan dengan Direktur Utama Pertamina dan jajaran direksi lainnya untuk membahas langkah konkret pemberantasan mafia migas. "Surat undangannya sedang dipersiapkan," kata dia.


Selain ditetapkannya Dirut Pertamina, seluruh jajaran direksi Pertamina juga diberhentikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. "Penetapan direktur utama yang baru ini sekaligus memberi sinyal mudah-mudahan enggak ada lagi orang orangnya Purnomo (Yusgiantoro) dan Reza (Chalid) dalam jajaran direksi," kata dia.


Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno telah menunjuk Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Pertamina masa jabatan 2014-2019. Dwi sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Semen Indonesia.


NURIMAN JAYABUANA

http://www.tempo.co/read/news/2014/1...irut-Pertamina


Quote:Cara Bos Baru Pertamina Basmi Mafia Migas



TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menunjuk Dwi Soetijipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dwi yang sebelumnya memimpin PT Semen Indonesia (Persero) dikenal sebagai manajer yang andal dan mampu menyelesaikan konflik di tubuh perusahaan milik negara. (Baca: Dwi Soetjipto, Jago Silat yang Memimpin Pertamina )


Di Pertamina, Dwi dihadapkan pada setumpuk masalah, termasuk membasmi mafia yang selama ini memburu rente dalam bisnis minyak dan gas. Saat ditanya mengenai caranya memberantas mafia migas, Dwi memaparkan beberapa hal.


Menurut Dwi, strategi untuk memberantas mafia migas dimulai dari evaluasi proses bisnis Pertamina. Dia berniat memetakan proses bisnis Pertamina untuk kemudian mengukurnya, apakah sudah memenuhi standar kelayakan (best practices) internasional maupun domestik atau tidak. "Jika masih ada yang belum masuk, akan kami transformasikan ke sana," katanya. (Baca: Tiga Janji Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina)


Dwi juga akan memegang prinsip transparansi dalam bisnis Pertamina. Transformasi Pertamina ke arah yang lebih baik, kata dia, dilakukan lewat proses yang transparan. "Ketika kita melaksanakan sistem yang transparan, otomatis itu akan mengubah sesuatu yang sebelumnya tidak masuk best practices menjadi memenuhi syarat."


Selain itu, Dwi juga akan mengevaluasi bisnis anak-anak usaha Pertamina, termasuk Petral yang selama ini menangani proses jual-beli minyak. Dwi akan mengkaji posisi Petral yang kerap dituduh sebagai sarang mafia pemburu rente. "Kami akan mengkaji proses atau sistem yang dipakai Petral. Dengan demikian, ke depan kita akan memiliki sistem yang terbaik," ujarnya. (Baca: Bahas Mafia Migas, Faisal Undang Dirut Pertamina)


Dari luar Perseroan, Dwi menyambut rencana Komisi Pemberantasan Korupsi yang berniat mengkaji kinerja industri migas pada 2015. Menurut dia, dengan sistem dan tata kelola perusahaan yang baik, manajemen Pertamina siap bekerja sama dengan KPK. "Bahkan ini akan membuat manajemen bergerak lebih aman dalam mengembangkan perusahaan." (Baca : Harapan Jokowi kepada Dirut Pertamina Dwi Soetjipto)


BERNADETTE MUNTHE

http://www.tempo.co/read/news/2014/1...mi-Mafia-Migas


Quote:Dirut Pertamina Dwi Soetjipto Gandeng KPK & BPK Bikin Pertamina 'Terang Benderang



Bisnis.com, JAKARTA - Dirut baru PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan siap bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam rangka transparansi di BUMN.


"Saya menyambut baik apa yang akan dilakukan KPK, BPK maupun pihak-pihak terkait membuat BUMN ini (Pertamina) bisa berjalan lebih transparan dan menjunjung GCG (tata kelola perusahaan yang baik)," kata Dwi Soetjipto saat konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11/2014).


Menurutnya, sejauh seluruh jajaran direksi memiliki integritas dan transparan, maka tidak perlu khawatir dengan kerja sama itu.


"Kerja sama ini justru akan membuat manajemen bergerak lebih aman lagi dalam mengembangkan perusahaan," ujarnya


http://industri.bisnis.com/read/2014...rang-benderang


Di masa pemerintahan Jokowi ini paling tidak ada dua kelompok yang nasibnya benar-benar sudah di ujung tanduk. Kelompok pertama adalah kelompok grup Bakrie yang karna hutang-hutangnya kini diambang kebangkrutan total. Kelompok kedua adalah orang-orang yang selama ini menggantungkan hidupnya melalui rente dari sektor migas.


Satu-satunya cara bagi dua kelompok itu untuk menyelamatkan nasib mereka tak lain dan tak bukan hanyalah dengan cara kembali merebut kekuasaan di eksekutif untuk kemudian membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan bisnis mereka. Oleh karena itu jangan heran kalau kedepannya akan semakin kencang suara2 interpelasi dan pemakzulan.


#reuse

#rename

#salamgigitjari


Comments

Popular posts from this blog

[ PANLOK Idaman ....] Sandra Dewi Tak Heran Ahok Galak dan Suka Marah

[TRUE STORY] Surabayan Gigolo: Ternyata Si Tante tak Selalu Cari yg Jago di Ranjang

INI PERBEDAAN KONSEP ANTARA MARTIR DAN SYAHID