Politikus PKS Bela Penyebar Foto Porno di Internet. Kok Bisa-bisanya, yak?

Politikus PKS Bela Penyebar Foto Porno

Kamis, 30 Oktober 2014 , 20:02:00

JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PKS Aboebakar Alhabsy mendesak Bareskrim Polri agar membebaskan Muhammad Arsyad, 23, tukang sate yang ditangkap polisi karena telah menyebarkan foto hasil editan berbau porno bergambar wajah Presiden Joko Widodo lewat akun Facebook. Menurut Aboebakar, meski penahanan memang merupakan hak prerogatif penyidik namun sebaiknya Polri bersikap arif dan bijak.


"Daripada ruang tahanan digunakan untuk menahan (tersangka karena) persoalan kecil seperti ini lebih baik digunakan untuk menahan para mafia migas, mafia perpajakan, para pelaku illegal loging atau penjahat kelas kakap lainnya," kata Aboebakar, Kamis. (30/10).


Seperti diketahui, Arsyad telah memposting foto berbau pornografi dalam akun facebooknya. Foto itu adalah foto dua orang yang sedang melakukan hubungan badan. Tapi, wajah kedua orang itu diganti dengan wajah Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.


Meski polisi menyidik kasus tersebut karena unsur fotografi dan menjerat Arsyad dengan pasal 29 UU tentang Pornografi, Alhabsy terus mengkritik korps baju cokelat itu. “Kok sepertinya penyidik Mabes Polri sudah tidak ada kerjaan lain,” timpal Aboebakar.


Ia pun mempertanyakan apakah lantaran yang dibully presiden, lantas Mabes mengambilalih penyidikan. "Bukankah semua orang seharusnya memiliki kedudukan yang sama dimuka hukum," kata Habib tak habis pikir.


Dia pun menyatakan, bila dibandingkan dengan Presiden sebelumnya, selama sepuluh tahun SBY juga dibully habis oleh para pengguna media sosial, namun tak ada satupun yang ditangkap. Demikian pula capres Prabowo Subianto, yang juga lebih banyak di bully selama pilpres, namun tidak ada satupun yang dilaporkan.


"Bila saya jadi Pak Jokowi saya akan minta pelapor kasus tersebut untuk mencabut laporannya. Bila perlu telpon Pak Kapolri agar MA ditangguhkan penahanannya atau ditutup kasusnya. Dengan begitu citra Pak Jokowi sebagai presiden agar lebih baik," pungkasnya.


Sementara itu, Dirtipideksus Brigjen Pol Kamil Razak mengatakan bahwa pihaknya tetap meneruskan kasus ini lantaran pelanggaran yang dilakukan Arsyad adalah pelanggaran UU Pornografi. Kata dia UU Pornografi bukanlah delik aduan melainkan delik biasa. “Tanpa laporan pun kami terus memproses kasus ini,” kata Kamil

http://www.jpnn.com/read/2014/10/30/...ar-Foto-Porno-


Mengapa Politisi PKS Membela Pelaku Pornografi dalam Kasus Jokowi-Mega?

30 October 2014 | 10:35


Saya merasa tergelitik dengan pertanyaan seorang teman yang mempertanyakan, mengapa PKS membela pelaku pornografi. Kebetulan teman saya adalah kader PKS yang sudah aktif sejak mahasiswa.


Rupanya teman saya lupa, bahwa elit-elit PKS sudah terbiasa dan sangat familiar dengan aksi-aksi pornografi yang dilakukannya di depan publik. Jadi secara logika akal sehat bisa dibayangkan dong, kalo di depan public saja sudah berani vulgar apalagi yang gelap-gelap dan tersembunyi.


Entah kenapa, teman saya tiba-tiba pikun ketika saya mencontohkan kasus Arifinto yang asyik menikmati video porno ketika berlangsung sidang paripurna DPR. Dan lebih aneh lagi teman saya juga lupa aksi berani Tifatul Sembiring yang memfollow akun porno “Toket Queen” yang seharusnya di blokir.


Jadi jika sekarang para politisi PKS sibuk membela aksi pornografi yang dilakukan MA tentu bukan hal yang mengagetkan lagi karena fakta sejarah telah berbicara. Aksi pornografi yang dilakukan oleh Arifinto dan Tifatul Sembiring hanyalah contoh kecil saja. Apalagi kalo kita bicara bagaimana mantan presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq menggaet gadis belia Darin Mumtazah.


Jadi sudah jelas kan, mengapa politisi PKS Membela Pelaku Pornografi Dalam Kasus Jokowi-Mega? Selain faktor hawa nafsu yang sulit dibendung juga mengalir deras bara dendam kesumat yang sulit dicari obatnya.

source


---------------------------


Kemunkaran kok dibela!



Comments

Popular posts from this blog

[TRUE STORY] Surabayan Gigolo: Ternyata Si Tante tak Selalu Cari yg Jago di Ranjang

[ PANLOK Idaman ....] Sandra Dewi Tak Heran Ahok Galak dan Suka Marah

Pengakuan Para Gigolo Kelas Atas di Surabaya