Di Muktamar Kubu SDA, Seluruh DPW Pilih Djan Faridz Sebagai Ketum PPP Pengganti SDA



Djan Faridz (sebelah kiri Amien Rais)

Jakarta - Seluruh DPW yang hadir di Muktamar PPP kubu Suryadharma Ali sepakat mengajukan Djan Faridz sebagai ketua umum. Namun keputusan ini belum secara resmi disahkan dalam forum muktamar.


‎"Mengajukan dan mendukung bapak H. Djan Faridz sebagai ketua umum DPP PPP periode 2014-2019 secara aklamasi," kata pimpinan sidang muktamar Vernita Darwis menyampaikan hasil pandangan umum DPW di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (31/10/2014).


Kesimpulan berikutnya, menerima laporan pertanggungjawaban DPP PPP Periode 2011-2015 disertai ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya.


‎"Kedua, mengamanatkan kepada DPP PPP hasil Muktamar VIII Jakarta periode 2014-2019 untuk tetap istiqamah bersama Koalisi Merah Putih," lanjutnya.


Ketiga, mendukung DPP PPP periode 2011-2015, dan menolak SK Menkum HAM nomor 7.AH.11.01 Tahun 2014 tanggal 28 Oktober tentang Pengesahan Perubahan Susunan DPP PPP.


"Keempat menolak Muktamar Surabaya," kata Vernita.


"Kelima, ‎atas tindakan yang tidak teruji yang dilakukan tiga orang kader diantaranya Suharso Monoarfa, Emron Pangkapi dan Romahurmuziy untuk diberikan tindakan hukum dan administrasi sesuai AD/ART partai," lanjutnya.


Namun‎, keputusan yang dibacakan hingga pukul 23.05 WIB, belum secara resmi disahkan dalam forum Muktamar karena masih ada interupsi dari banyak kader.


Sebelumnya, pandangan umum atas laporan pertanggungjawaban DPP PPP periode 2011-2015 pimpinan Suryadharma Ali disampaikan oleh 9 juru bicara mengatasnamakan seluruh DPW yang dibagi berdasarkan region. Mereka sepakat mengusung Djan Faridz.


http://ift.tt/1G2V4PM


SDA pasti memilih pengganti yang Pro KMP lah supaya KMP tetap menguasai parlemen dan kader-kader PPP yang Pro KIH seperti Romi bisa dipecat semua.


Comments

Popular posts from this blog

[TRUE STORY] Surabayan Gigolo: Ternyata Si Tante tak Selalu Cari yg Jago di Ranjang

[ PANLOK Idaman ....] Sandra Dewi Tak Heran Ahok Galak dan Suka Marah

Pengakuan Para Gigolo Kelas Atas di Surabaya