Ketua DPW PPP Sulut: Mbah Moen Hampir Diculik ke Surabaya
Jakarta - Beberapa DPW memberikan pandangan umum atas kinerja DPP PPP di bawah Suryadharma Ali dalam Muktamar di Jakarta. Salah satu yang paling mendapat perhatian adalah ketua DPW PPP Sulawesi Utara yang mengaku tahu betul motif Muktamar Surabaya kubu Romahurmuziy.
"Muktamar Surabaya diorder sekian ratus milyar yang masuk kepada beberapa orang supaya memutuskan kepentingan kekuasaan, bahkan Muktamar Surabaya hampir menjatuhkan tokoh yang kita hormati KH Maimun Zubair yang hampir diculik di bandara untuk dibawa ke Muktamar Surabaya," kata Ja'far Alkatiri berapi-api.
Hal itu disampaikan mewakili pandangan DPW PPP se-Sulawesi di podium Muktamar kubu Suryadharma Ali di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (1/11/2014) dini hari.
"Saya dengar dari beliau di kamar 'saya mau diculik, tapi alhamdulillah saya bisa keluar dari penculikan itu," lanjut pria yang disapa Habib itu.
Ja'far menyebut, motif Muktamar Surabaya yang digelar Romi betul-betul karena politik dan uang sehingga hampir menistakan Mbah Moen yang sangat dihormati sebagai Majelis Syariah di PPP.
"Saya tahu dan memahami berapa yang diterima dan berapa yang dibagi di sana, sebagian besar betul-betul karena ghanimah (harta/keuntungan-red)," tudingnya.
Di antaranya adalah soal penggunaan kas PPP hampir Rp 100 miliar oleh Sekjen Romahurmuziy dan bendahara PPP yang berada dalam satu kubu. "Ketua umum tidak tahu (penggunaan uang itu -red)," ucapnya.
"Hampir Rp 100 miliar kas partai dikelola sekjen dan bendahara umum," imbuh Ja'far.
"Ini yang dikhawatirkan, memimpin partai islam berlambang kakbah punya nafsu pada ghanimah. Maka tunggu saat kehancuran partai. Kita sadar butuh sesuatu, tapi tidak dengan menculasi kebenaran dan konstitusi partai," tambahnya lagi.
sumur
http://ift.tt/109hLRG
Comments
Post a Comment