Ambisi Astra Menjadi yang Terbesar di Semua Sektor
Jakarta – PT Astra International Tbk (ASII) berambisi terus mempertahankan posisinya sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar dan pemimpin pasar di setiap lini bisnis yang digeluti.
Selain fokus di enam bisnis utama yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agrobisnis, infrastruktur dan logistik serta teknologi informasi, perseroan juga terus memperbesar bisnis baru di sektor properti serta konstruksi.
Astra saat ini adalah kelompok usaha yang terdiri atas 183 perusahaan dengan 134 anak perusahaan, 10 asosiasi, serta didukung oleh 218.127 karyawan. Sementara itu, pertumbuhan rata-rata ( Compound Annual Growth Rate/CAGR) pendapatan perseroan selama periode 2009-2013 mencapai sekitar 18,44 persen, laba bersih tercatat 17,93 persen, dan harga saham naik rata-rata 18,32 persen. Per 15 Desember 2014, market cap grup Astra mencapai Rp 422,3 triliun.
Direktur Utama/CEO Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, salah satu bisnis infrastruktur perseroan, yaitu jalan tol Mojokerto-Kertosono seksi I sepanjang 14,7 kilometer akan memberikan keuntungan yang menjanjikan di masa mendatang. Jalan tol tersebut telah diresmikan sejak Oktober 2014.
“Kami yakin terhadap potensi infrastruktur Indonesia ke depan. Bisnis ini akan memberikan return yang baik,” kata Prijono saat diwawancara untuk program 'CEO Talk Beritasatu TV' bekerja sama dengan Investor Daily, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Prijono, saat ini perseroan belum mengikuti tender pengerjaan ruas tol lain. Perseroan masih melanjutkan pembangunan ruas tol Kunciran-Serpong sepanjang 11 kilometer.
Sementara itu, di bisnis properti Astra tengah membangun proyek Menara Astra dan Anandamaya Residence. Pembangunan telah dimulai sejak akhir 2013. Total investasinya sekitar Rp 7 triliun. Proyek yang berdiri di atas lahan seluas 2,4 hektare itu diperkirakan memakan waktu selama empat tahun. Rencananya, Menara Astra akan memiliki 47 lantai, dan Anandamaya Residence memiliki 509 unit.
Astra menggadeng Hongkong Land Group Limited dalam menggarap proyek properti yang berlokasi di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat tersebut. Adapun Hongkong Land merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Jardine Matheson Holdings Limited, pemegang saham utama Astra International. Per November 2014, perusahaan konglomerat Jardine Cycle & Carriage Limited mengantongi 50,09 persen saham Astra.
Menurut Prijono, perseroan terus mengevaluasi untuk pengembangan proyek properti berikutnya. “Perseroan tengah membidik sejumlah lahan prospektif di Jakarta. Sebab, kebutuhan hunian di kota-kota besar sangat menjanjikan di masa depan,” ujarnya.
Menurutn Prijono, proyek properti yang paling memungkinkan digarap perseroan adalah apartemen. Jika respons pasar terhadap Anandamaya sukses, proyek tersebut bakal menjadi tenaga bagi Astra di bisnis properti. Sedikitnya, kata Prijono, untuk membangun apartemen di Jakarta rata-rata dibutuhkan dana sekitar Rp 1,5 hingga 5 triliun. Investasi tergantung pada lokasi dan jumlah unit apartemen.
“Sejauh ini yang bisa digarap adalah hunian susun. Lagipula, kalau mau garap perumahan, misalnya dengan luas tanah 20 sampai 100 hektare, itu perlu perencanaan dan pengembangan yang komperhensif,” tutur dia.
Sementara itu, salah satu anak usaha Astra International, PT United Tractors Tbk (UNTR) masih dalam tahap negosiasi dengan para pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), menyusul rencana United Tractors untuk mengakuisisi 250,5 juta saham (50,1 persen) Acset.
“Ketika Astra grup mengakusisi sebuah perusahaan, tentu akan kami besarkan bisnisnya. Tidak kami diamkan begitu saja,” terang Prijono.
Sementara itu, di tengah dampak krisis keuangan global, dengan merosotnya harga komoditas, persaingan ketat di dunia otomotif, dan kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia disertai penurunan tingkat likuiditas di pasar keuangan global sejak akhir tahun 2013, Astra tetap optimistis target yang ditetapkan tahun ini dapat dicapai dengan baik.
Tiga Fase
Market Leader
Investor Daily
Penulis: RID/HG/FMB
Sumber:Investor Daily
http://ift.tt/1323UOk
ambisi gan
Comments
Post a Comment